penipuan pada sistem informasi akuntansi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien umtuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu sehingga keputusan bisnis yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan sistem informasi yang diterapkan di masing-masing perusahaan. Dengan demikian, pengelolaan sistem informasimerupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.

     Sistem informasi juga diperlukan dalam pengadaan bahan baku untuk kelancaran proses pembelian bahan baku dari pemasok serta kepada pembeli. Prosedur pembelian bahan baku melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud agar pelaksanaan pembelian bahan baku dapat diawasi dengan baik. Salah satu penyebab terjadinya kekacauan-kekacauan dalam prosedur pembelian bahan baku adalah lemahnya pengendalian intern pada sistem dan prosedur yang mengatur suatu transaksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka setiap perusahaan perlu menyusun suatu sistem dan prosedur yang dapat menciptakan pengendalian intern yang baik dalam mengatur pelaksanaan transaksi perusahaan.

1.2 Tujuan

memahami dan mempelajari penipuan yang di bua t oleh pegawai suatu perusahaan tersebut.

BAB II

ISI/PEMBAHASAN

Kecurangan merupakan penipuan yang dibuat untuk mendapatkan keuntungan pribadai atau merugikan orang lain.dalam hukum pidana kecurangan adalah kejahatan atau pelanggaran yang dengan sengaja menipu orang lain dengan maksut untuk merugikan mereka.

dan inilah beberapa contohnya :

  • penjualan atau penjamin aset yang fiktif
  • pembayaran yang tidak tepat seperti kontribusi politik yang penyogokan
  • penyajian atau penilaian transaksi-transaksi,aset,atau pendapatan yang tidak tepat dan dilakukan secara sengaja
  • aktivitas usaha yang dilarang ,seperti aktivitas yang melanggar undang-undang ,peraturan atau kontrak.
  • penggelapan yang ditrandai oleh penyalahgunaan dan pemalsuan catatan keuangan untuk menutup
  • penyembunyian yang disengaja

Persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan maupun instansi pelayanan umum merupakan dasar usaha peningkatan kualitas pelayanan. Penelitian terhadap berbagai pihak yang berkepentingan dengan jasa pelayanan menghasilkan berbagai  faktor yang menjadi penghambat peningkatan kualitas pelayanan. Faktor-faktor penghambat tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:

  1. Kurang otoritas yang diberikan pada bawahan
  2. Terlalu birokrasi sehingga lambat dalam menanggapi keluhan konsumen
  3. Bawahan tidak berani mengambil keputusan sebelum ada ijin dari atasan.
  4. Petugas sering bertindak kaku dan tidak memberi jalan keluar yang baik
  5. Petugas sering tidak ada di tempat pada waktu jam kerja sehingga sulit untuk dihubungi
  6. Banyak interest pribadi
  7. Budaya tip
  8. Aturan main yang tidak terbuka dan tidak jelas
  9. Kurang profesional(kurang terampil menguasai bidangnya)
  10. Banyak instansi atau bagian lain yang terlibat
  11. Disiplin kerja sangat kurang dan tidak tepat waktu
  12. Tidak ada keselarasan antar bagian dalam memberikan layanan
  13. Kurang kontrol sehingga petugas agak “nakal”
  14. Ada diskriminasi dalam memberikan pelayanan
  15. Belum ada sistem informasi manajemen(SIM)yang terintegrasi

Keseluruhan faktor penghambat dalam pelayanan tersebut di atas dapat dijadikan dasar bagi manajer untuk meningkatkan atau memperbaiki pelayanan agar dapat mengurangi bahkan menghilangkan kesenjangan yang terjadi antara pihak perusahaan dengan pelanggan. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan tersebut dapat menyangkut faktor-faktor sebagai berikut(Parasuraman,Zeithaml,and Berry,1985).

  1. Reliability

a. Pengaturan fasilitas

b. Sistem dan prosedur dilaksanakan taat azas

c. Meningkatkan efektifitas jadwal kerja

d. Meningkatkan koordinasi antar bagian

     2.  Responsiveness

a. Mempercepat pelayanan

b. Pelatihan karyawan

c. Komputerisasi dokumen

d. Penyederhanaan sistem dan prosedur

e. Pelayanan yang terpadu (one-stop-shoping)

f. Penyederhanaan birokrasi

g. mengurangi pemusatan keputusan

     3. Competence

a. Meningkatkan profesionalisme karyawan

b. Meningatkan mutu administrasi

 

     4. Credibility

a. Meningkatkan sikap mental karyawan untuk bekerja

b. Meningkatkan kejujuran karyawan

c. Menghilangkan kolusi

 

    5. Tangibles

a. Perluasan kapasitas

b. Penataan fasilitas

c. Meningkatkan infrastruktur

d. Menambah peralatan

e. Menambah/menyempurnakan fasilitas komunikasi

f. Perbaikan sarana dan prasarana

 

    6. Understanding the customers

a. Sistem dan prosedur pelayanan yang menghargai

b. Meningkatkan keberpihakkan pada konsumen

 

   7. Communication

a. Memperjelas pihak yang bertanggungjawab

b. Meningkatkan efektifitas komunikasi dengan klien

c. Membuat SIM yang terintegrasi

BAB III

PENUTUP

1.3 KESIMPULAN

Dari data diatas adalah dapat kita simpulkan bahwa kejahatan dapat dilakukan dimana saja

1.4 SARAN

jika ada kekurangan mohon maaf 🙂

DAFTAR PUSTAKA

DRS.Amin Widjaja Tunggal Ak.CPA.,MBA : harvarindo 2011

graha ilmu

Sistem Informasi Akuntansi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

     Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien umtuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu sehingga keputusan bisnis yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan sistem informasi yang diterapkan di masing-masing perusahaan. Dengan demikian, pengelolaan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.

     Sistem informasi juga diperlukan dalam pengadaan bahan baku untuk kelancaran proses pembelian bahan baku dari pemasok serta kepada pembeli. Prosedur pembelian bahan baku melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud agar pelaksanaan pembelian bahan baku dapat diawasi dengan baik. Salah satu penyebab terjadinya kekacauan-kekacauan dalam prosedur pembelian bahan baku adalah lemahnya pengendalian intern pada sistem dan prosedur yang mengatur suatu transaksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka setiap perusahaan perlu menyusun suatu sistem dan prosedur yang dapat menciptakan pengendalian intern yang baik dalam mengatur pelaksanaan transaksi perusahaan.

1.2 Tujuan

     1.Untuk mendukung operasi-operasi sehari-hari (to Support the –day-to-day operations).

     2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by internal decision     makers).
    
3. Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggung-jawaban
 
BAB II
ISI/PEMBAHASAN
 
     Peranan sistem informasi akuntansi bagi pihak perusahaan, dalam hal ini manajemen jelas sangat penting. Sebab sistem informasi akuntansi bersama-sama dengan sistem informasi lainnya menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan dalam melaksanakan tindakan-tindakannya.
     Peranan sistem informasi akuntansi dinliai efektif apabila telah memberi kontribusi yang besar kepada pihak manajemen di dalam pengambilan keputusan.
     Bagi pihak di luar perusahaan, peranan sistem informasi akuntansi juga tak kalah penting, yaitu sebagai penghasil informasi dalam bentuk laporan keuangan yang berguna sebagai dasar penilaian dan analisa terhadap kondisi perusahaan. Dari laporan – laporan tersebut, pihak luar perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat.
     Peranan sistem informasi, baik bagi manajemen maupun pihak ekstern perusahaan, tidak terlepas dari fungsi yang dijalankannya yaitu bukan hanya sekedar pengolah atau pemroses data, tetapi sistem informasi akuntansi juga menjalankan mulai dari fungsi pengumpulan data, pemrosesan atau pengolahan data, manajemen data, pengendalian dan pengamanan data, serta tentunya fungsi penyedia informasi, seperti pada gambar berikut :
 
 
 
 
     1. Pengumpulan data (Data Collection )
         Pengumpulan data (dilaksanakan saat tahap masukan) meliputi langkah – langkah seperti menangkap data transaksi, mencatat data di atas formulir, dan mengesahkan dan mengedit data untuk menjamin keakuratan dan kelengkapannya.
     Fungsi pengumpulan data pada umumnya terdiri atas beberapa langkah berikut ini :
a. Penangkapan data : yaitu menarik data ke dalam sistem
b. Pengikuran data : yaitu menentukan ukuran yang di gunakan untuk menilai data, dalam hal ini adalah data kuantitatif.
c. Pencatatan data ke dalam formulir atau dokumen sumber
d. Pengabsahan data untuk menjamin kecermatan
e. Pengelompokan data : yaitu menempatkan data pada kategori yang telah di tentukan sebelumnya.

     2. Pemeliharaan data (Data Maintenance)
         Pemeliharaan data (di lakukan saat tahap pemrosesan) meliputi langkah – langkah sebagai berikut :

  • Mengklasifikasikan atau mengangkat data yang telah di kumpulkan ke kategori yang telah di tetapkan.
  • Menuliskan atau mengganda/memproduksi data ke atas dokumen atau media lainnya
  • Menyortir atau menyusun elemen data berdasarkan pada satu atau lebih karakteristik.
  • Mengelompokkan atau mengurn pulkan bersama kelompok transaksi dengan yang serupa.
  • Menggabungkan atau mengkombinasikan dua atau lebih batch atau file data.
  • Mengkalkulasi atau melakukan penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian operasi..
  • Meringkas atau mengagregat elemen data kuantitatif.
  • Membandingkan atau memeriksa item dari batch atau file yang terpisah untuk menemukan kesamaan atau yang terpisah untuk menemukan kesamaan atau menentukan bagaimana bisa berbeda.
     3. Data manajemen (Data Management)
Fungsi manajemen data terdiri dari tiga langkah pokok berikut ini :
  • Penyimpanan data ; meliputi menempatkan data dalam tempat penyimpanan di sebut file atau database dengan dua cara : (1) relatif permanen, (2) sementara menunggu pemrosesan selanjutnya. Data harus di simpan untuk referensi masa depan; juga, data yang telah di proses menjadi informasi dapat di tahan sementara sampai di perlukan oleh pengguna.
  • Pemuktahiran (up date) data yaitu menyesuaikan data yang tersimpan agar mencerminkan operasi, peristiwa dan keputusan yang terbaru.
  • Pengambilan ulang ( Retrieve ) data ; yaitu usaha mengambil kembali data yang tersimpan untuk di proses lebih lanjut atau di jadikan informasi. Terdiri dari mengakses dan mengekstrak data, baik untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk pelaporan bagi pengguna.                                             
  • 4. Data Control.                                                                                                                   Fungsi pengendalian data memiliki 2 tujuan dasar : a) untuk menjaga dan mengamankan aset perusahaan, termasuk data dan, b) untuk menjamin bahwa data yang telah ditangkap akurat dan lengkap dan di proses dengan benar.
Fungsi ini penting dilaliukan untuk rnenghindari kehilangan data, kesalahan pemrosesan & pemalsuan catatan, pencurian selama pemrosesan, dan sebagainya, karena pengendalian dan pengamanan data juga berarti pengamanan informasi. Alat kendali dan cara pengamanan lainnya antara lain meliputi otorisasi, laci kas yang terkunci, rekonsiliasi, verifikasi dan tinjauan.

     5. Information Generation
         Fungsi ini meliputi langkah – langkah seperti, menerjemahkan melaporkan dan mengkomunikasilian informasi.
         Fungsi terakhir ini terdiri dari :
a. Pelaporan : meliputi penyiapan laporan dari data yang telah di proses, yang telah di simpan atau dari keduanya
b. Pengkomunikasian tediri dari :

  1. Penyajian laporan sedemikian rupa agar bisa lebih di mengerti dan lebih berguna bagi pemakai.
  2. Penyampaian laporan kepada pemakai secara fisik.

BAB III

PENUTUP

1.3 Kesimpulan

     Dari penjelasan di atas kita dapat mengetahui pengertian dari sistem informasi tersebut beserta manfaat,tujuan dan pokok-pokok pembahasan secara detail.

1.4 Saran

     agar lebih memahami tentang pelajaran ekonomi yaitu sistem informasi akuntansi.

 

DAFTAR PUSTAKA

susilawati.files.wordpress.com/2007/…/sisteminformasiakuntansi.pp…

http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/04/peranan-dan-fungsi-sistem-informasi.html